Hari-Hari Perayaan Tradisi di Jepang

0 komentar

Hari-Hari Perayaan Tradisi di Jepang



Moshi-moshi minasan, tentunya setiap negara mempunyai hari tradisi yang berbeda-beda yang merupakan ciri khas dari negara tersebut. ada baiknya bila Anda juga mengetahui berbagai Hari-Hari Perayaan Tradisi di Jepang ini yang pastinya menarik untuk disimak, dan berikut informasinya



  • 3 Februari memperingati Setsubun (hari pergantian musim)
Setsubun

Dulunya orang Jepang selalu memperingati hari-hari yang menandai pergantian musim (setahun ada 4 kali Setsubun), tetapi sekarang yang diperingati hanyalah hari yang terjepit di antara akhir musim dingin dan awal musim semi. Pada hari Setsubun ada tradisi melempar kacang kedelai untuk mengusir hantu (oni). Di kuil-kuil Shinto diadakan upacara melempar-lempar kacang kedelai yang juga dilakukan oleh bintang tamu orang-orang terkenal. Di rumah-rumah orang Jepang, kacang kedelai dilempar-lemparkan sambil mengucap mantera (Hantu ke luar, rezeki ayo ke dalam! (Oni wa soto, fuku wa uchi!).

  • 3 Maret memperingati Hina Matsuri (Girl's Festival, hari anak perempuan)
Hina Matsuri

Hari untuk mendoakan kesehatan dan pertumbuhan anak perempuan. Di rumah orang Jepang yang mempunyai anak perempuan usia sekolah, terdapat tradisi untuk memajang boneka pasangan pengantin (hina ningyo) dalam upacara pernikahan zaman Heian.

  • 7 Juli memperingati Tanabata Matsuri (Star festival, festival Tanabata)
Tanabata Matsuri

Konon festival ini berasal dari legenda kuno Tiongkok mengenai kisah cinta seorang penenun yang bernama Orihime and penggembala sapi yang bernama Hikoboshi. Pasangan yang sedang dilanda cinta ini hanya dapat bertemu setahun sekali di hari Tanabata, di saat tempat tinggal mereka di bintang Vega dan bintang Altair yang terpisahkan Galaksi Bima Sakti (Ama no gawa) letaknya menjadi sangat berdekatan. Pada perayaan Tanabata, anak-anak sekolah dan pasangan yang sedang berpacaran menuliskan keinginan, harapan, dan cita-cita masa depan di atas Tanzaku (kertas persegi panjang). Tanzaku kemudian digantung di dahan-dahan pohon bambu bersama-sama dengan hiasan beraneka warna agar keinginan yang dituliskan menjadi terkabul.

  • 15 Agustus memperingati Obon (Perayaan Obon)
Obon Festival

Kesempatan berkumpul dengan sanak keluarga di kampung halaman bagi orang Jepang. Kabarnya pada hari ini para arwah leluhur diberi izin untuk turun ke bumi mengunjungi sanak keluarga.

  • 15 November memperingati Shichi-Go-San (perayaan usia tujuh-lima-tiga tahun)
Shichi-Go-San

Perayaan untuk mendoakan kesehatan anak perempuan yang sudah genap berusia 7 dan 3 tahun, dan anak laki-laki yang sudah genap berusia 5 tahun. Tradisi ini merupakan kewajiban bagi para orang tua untuk membawa anak-anak yang sudah genap berusia 7, 5 atau 3 tahun ke kuil-kuil Shinto untuk didoakan. Pada perayaan ini kita bisa melihat anak-anak yang sedang merayakan Shichi-go-san mengenakan pakaian kimono yang bagus-bagus. Para orang tua memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabadikan anak-anak yang sudah berpakaian bagus dengan membuat foto keluarga di studio foto.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...