Sapporo Dome Arena

0 komentar
Sapporo Dome

Moshi-moshi minasan, stadion yang sangat amat megah dan multifungsi ini menjadi kebanggaan di wilayah Sapporo, Hokaido ,Jepang yang sering dipakai untuk menggelar pertandingan sepak bola dan bisbol. Stadion ini merupakan markas klub sepak bola Consadole Sapporo dan tim bisbol Hokkaido Nippon-Ham Fighters. Stadion ini memiliki luas area bangunan: 53.800 m². luas total: (arena terbuka) 97.503 m² dan berdiameter atap: 245 m. kemiringan atap: maks. sudut 30°
Sapporo Dome

Sejarah

Sapporo Dome dibuka pada tahun 2001 dan memiliki kapasitas 41.580 tempat duduk. Stadion ini menyelenggarakan 3 pertandingan babak penyisihan grup Piala Dunia FIFA 2002.

Stadion ini menyelenggarakan upacara Kejuaran Dunia Ski Nordic FIS 2007 pada 22 Februari dan menyelenggarakan upacara penutupan pada 4 Maret. Stadion ini membuat sejarah sebagai tempat penyelenggaraan pertama ski dalam ruangan dan penyelenggaraan malam hari pada sebuah kejuaraan dunia atau tingkat Olimpiade Musim Dingin. Agar dapat membuat salju, stadion ini menggunakan sistem konversi rumput stadionnya untuk memfasilitasi proses pembuatan salju untuk kompetisi skinya. Upacara pembukaan menghadirkan Maki Ohguro, seorang artis lokal dari Sapporo, dan pertunjukan drum Jepang dan performa serta pertunjukan adat lokal dan tradisi lainnya. Untuk kejuaraan tersebut, kapasitas tempat duduk telah dikurangi menjadi 30.000 tempat duduk.


Sapporo Dome

Permukaan Stadion yang dapat digerakkan

Yang menarik dari stadion ini adalah stadion ini memiliki dua macam permukaannya yang dapat diganti-ganti. Permainan bisbol dimainkan pada permukaan dengan rumput buatan, sementara jika ingin mengadakan pertandingan sepak bola menggunakan lapangan rumput. Beberapa stadion yang lain yang dilengkapi fitur seperti stadion ini adalah Gelredome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman dan Stadion Universitas Phoenix di Amerika Serikat. Tidak seperti tiga stadion tersebut, Sapporo Dome memiliki atap yang tetap.

Pergantian dari lapangan bisbol ke lapangan sepak bola dimulai dengan menyimpan permukaan tanah berumput buatan yang dipakai untuk pertandingan bisbol. Setelah selesai, kumpulan tempat duduk stadion berputar dari kedudukan menyudut untuk bisbol ke kedudukan paralel (biasa). Kumpulan tempat duduk stadion utama kemudian diselipkan kembali, dan bubungan tempat sepak bola masuk ke dalam stadion. Stadion diturunkan kemudian berputar 90 derajat. Perubahan dari lapangan sepak bola ke lapangan bisbol terjadi sebaliknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...